Jumat, 18 Oktober 2013

8 Kekuatan Susu

1. Mau sehat ? = minum
susu
2. Mau nikmat ? = isep
susu
3. Mau sexsi ? = Rawat
susu
4. Mau mulus ? = mandi
susu
5. Mau happy ? = nyanyi
kolam susu
6. Mau enak ? = jepit
susu
7. Mau mati ? = telen
kaleng susu
8. Mau di gebukin ? =
Pegang susu warga

Gombal ala Transmisi & Switching

A : Tahu gak bedanya pabx ama aku?
B : gak ngerti
A : PABX kan menyambungkan komunikasi disisi pelanggan kalo aku menyambungkan cintaku di sisi hatimu

A : Say, punya port USB gak?
B : Buat apa?
A : Aku ingin menyambungkan cinta ke hatimu

A : Wajahmu halus seperti kabel optik
B : Kok gitu?
A : Karena bayanganmu selalu bertransmisi dalam pikiranku

A : Aku ini tidak seperti PCM30
B : Emang kenapa?
A :kalo PCM30 cuma satu jalur menyalurkan hingga 30 kanal pelanggan sedangkan aku walau cuma satu jalur tapi bisa menyalurkan cintaku ke seluruh kanal hatimu

A : Say, punya modul switching?
B : Punya, emang kenapa?
A : Aku ingin menyambungkan isi hatiku dengan isi hatimu

A : Tahu VOIP gak?
B : Voip itu kan melakukan panggilan via internet
A : Bagiku, Khayalanmu slalu memanggil-manggil via mimpiku

A : say, perbedaan softswitch sama aku apa?
B : kagak tau
A : kalau softswitch itu kumpulan protokol & aplikasi tuk mengakses telekomunikasi, jikalau aku itu kumpulan cinta & kasih sayang tuk mengakses isi hatimu padaku

Selasa, 08 Oktober 2013

Relative Pronoun

who
The boy who is playing football on the yard is my neighbour.
(Anak yang sedang bermain sepakbola di lapangan adalah tetanggaku.)

I looked for the man who borrowed me money.
(Saya mencari pria yang meminjami saya uang.)

------------------------------------------------------------------------------------------


which
The table which was made of oak wood has broken.
(Meja yang dibuat dari kayu oak sudah patah.)

He always eats bread whichever he likes.
(Dia selalu makan rotu yang manapun dia suka.)

-------------------------------------------------------------------------------------------


whose
The woman whose car I want to buy is my old friend.
(Wanita yang mobilnya saya ingin beli adalah teman lama saya.)

--------------------------------------------------------------------------------------------


whom
She is the woman to whom I wanted to meet.
(Dia wanita yang saya ingin temui.)

The team whom you were watching has won three gold medals.
(Tim yang kamu tonton telah memenangkan tiga medali emas.)

--------------------------------------------------------------------------------------------

that
Cats that live in the wild may have a better immune system.
(Kucing-kucing yang hidup di alam liar mungkin punya sistem imun yang lebih baik.)

The laptop that I bought five years ago is still work properly.
(Laptop yang saya beli lima tahun lalu masih bekerja dengan baik.)

Senin, 07 Oktober 2013

Taekwondo

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olah raga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

Tiga materi dalam latihan

  1. Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
  2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
  3. Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.

Filosofi sabuk pada Taekwondo

  • Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
  • Kuning melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
  • Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
  • Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
  • Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
  • Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.

Terminologi Tae Kwon Do

  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Kihap = Berteriak dari dalam perut
  8. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  9. Ti = Sabuk Latihan
  10. wen = Kiri
  11. Oreon = Kanan
  12. Sijak = Mulai
  13. Kalryeo = Stop (Sementara)
  14. Keysok = Lanjutkan
  15. Keuman = Selesai
  16. A Nee = Tidak
  17. Yee = Ya
  18. Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
  19. Moumtong = Sasaran tengah (Badan/Ulu Hati)
  20. Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
  21. Kyungrye = Hormat
  22. Chariot = Mempersiapkan Diri
  23. Joon Bi = Istirahat
  24. Agam So = Istirahat dengan Tangan Dibelakang
  25. Nici = Sekian
  26. Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
  27. Menicip = Pengawas Taekwondo
  28. Dobeon = Dua Kali
  29. Sambeon = Tiga Kali
  30. Illjang = Satu
  31. Yeejang = Dua
  32. Samjang = Tiga
  33. Sahjang = Empat
  34. Ohjang = Lima
  35. Yukjang = Enam
  36. Chiljang = Tujuh
  37. Paljang = Delapan

Bagian-Bagian Tubuh

Bagian-Bagian Tubuh Yang Menjadi Sasaran (Keup So)

1. Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka)

Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala, dagu, jakun, tulang diantara mata, bagian atas dan bawah bibir.

2. Momtong (Bagian Tengah/Badan)

Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak didalamnya.

 3. Are (Bagian Bawah)

Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.

 

Bagian-Bagian Tubuh yang Digunakan untuk Menyerang dan Bertahan

  1. Kepalan (Jumeok)
  2. Tangan (Son)
  3. Lengan (Pal)
  4. Siku Tangan (Pal Kup)
  5. Kaki bagian Atas (Dari)

Seogi (Sikap Kuda-Kuda)

Sikap kuda-kuda dibagi tiga yaitu:
  1. Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)
  2. Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)
  3. Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)

Sikap Kuda-Kuda Terbuka

  • Naranhi Seogi (Sikap kaki sejajar dengan bahu)
  • Moa Seogi (Sikap kaki rapat)
  • Juchum Seogi (Sikap Duduk)
  • Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)
  • Ap Kubi Seogi (Sikap Jalan Panjang)
  • Dwi Kubi Seogi (Sikap Kuda-Kuda L)
  • Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)

Sikap Kuda-Kuda Tertutup

  • Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)
  • Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang)

Sikap Kuda-Kuda Khusus

  • Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)
  • Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan)

Pukulan, Sabetan, Tusukan , Tendangan, dan Tangkisan

Pukulan

  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
  • Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
  • Are Jireugi = Pukulan ke Bawah
  • Oreon Jireugi= Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (Ap Chagi)
  • Eolgol Jirugi = Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)

Sabetan

  • Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan Pisau Tangan
  • Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
  • Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari Atas ke Bawah
  • Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas
  • Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
  • Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
  • Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut
  • Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan

Tusukan

  • Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak
  • Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar
  • Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata
  • Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata

Tendangan

  • Ap Chagi = Tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan
  • Eolgol Ap chagi : tendangan ke arah kepala menggunakan kaki depan
  • Dollyo Chagi = Tendangan dari arah samping
  • Eolgol Dollyo Chagi = Tendangan dari arah samping ke arah kepala
  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  • Eolgol Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki ke arah kepala
  • Dwi Chagi = Tendangan belakang
  • Twieo Ap Chagi = Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  • Dubal Dangsang Chagi = Tendangan dengan dua target sasaran
  • Goley / Nare Chagi = Tendangan ganda
  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
  • Dwi Huryeo Chagi = Tendangan berputar melalui belakang.
  • Deol Chagi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
  • Dolki Chagi = Tendangan memutar 360 derajat atau setara satu lingkaran
  • Dolyo Chago Dolki chagi = Tendangan kearah samping dan diikuti tendangan memutar 360 derajat
  • Wiro chagi = Tendangan memutar 180 derajat

Tangkisan

  • Are Magi = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
  • Eolgol Magi = Tangkisan ke arah kepala
  • Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Magi = Tangkisan dari arah luar.
  • Bina Magi An Magi = Tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas
  • An Palmok Momtong Bakkat Magi = Tangkisan ke arah lengan bawah
  • Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar ke dalam
  • Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke tengah dari dalam ke luar
  • Sonnal Momtong Makki = Tangkisan ke tengah dengan pisau tangan
  • Batang Son Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan
  • Kawi Makki = Tangkisan menggunting
  • Sonnal Bitureo Makki = Tangkisan melintir dengan satu pisau tangan
  • Hecho Makki = Tangkisan ganda ke luar
  • Eotgoreo Arae Makki = Tangkisan silang ke arah bawah
  • Wesanteul Makki = Tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

Catur Warna

Di Bali berlaku sistem Catur Varna (Warna), yang mana kata Catur Warna berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata Catur berarti empat dan kata warna yang berasal dari urat kata Wr (baca: wri) artinya memilih. Catur Warna berarti empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan ketrampilan (karma) seseorang, serta kualitas kerja yang dimiliki sebagai akibat pendidikan, pengembangan bakat yang tumbuh dari dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu pekerjaan. Empat golongan yang kemudian terkenal dengan istilah Catur Warna itu ialah: Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.

  1. Warna Brahmana: Disimbulkan dengan warna putih, adalah golongan fungsional di dalam masyarakat yang setiap orangnya menitikberatkan pengabdian dalam swadharmanya di bidang kerohanian keagamaan.
  2. Warna Ksatrya: Disimbulkan dengan warna merah adalah golongan fungsional di dalam masyarakat yang setiap orangnya menitikberatkan pengabdian dalam swadharmanya di bidang kepemimpinan, keperwiraan dan pertahanan keamanan negara.
  3. Warna Waisya: Disimbulkan dengan warna kuning adalah golongan fungsional di dalam masyarakat yang setiap orangnya menitikberatkan pengabdiannya di bidang kesejahteraan masyarakat (perekonomian, perindustrian, dan lain- lain).
  4. Warna Sudra: Disimbulkan dengan warna hitam adalah golongan fungsional di dalam masyarakat yang setiap orangnya menitikberatkan pengabdiannya di bidang ketenagakerjaan.

Dalam perjalanan kehidupan di masyarakat dari masa ke masa pelaksanaan sistem Catur Warna cenderung membaur mengarah kepada sistem yang tertutup yang disebut Catur Wangsa atau Turunan darah. Padahal Catur Warna menunjukkan pengertian golongan fungsional, sedangkan Catur Wangsa menunjukkan Turunan darah.

Penjelasan + Contoh Narrative Text

A. Pengertian Narrative Text
Narrative Text adalah satu dari 13 jenis teks bahasa inggris (genre) yang lahir dari kalangan Narration (lihat Types Of Text) sepertihalnya Recount Text, Anecdote Text, Spoof Text dan News Items Text yang mana berfungsi untuk menceritakan kisah masa lampau dan untuk hiburan.

B. Tujuan Komunikatif Narrative Text
Tujuan Komunikatif Narrative Text seperti yang dijelaskan di atas adalah untuk menghibur pendengar atau pembaca tentang suatu kisah atau cerita masa lampau yang bertalian dengan pengalaman nyata, khayal atau peristiwa-peristiwa pelik yang mengarah ke suatu krisis, yang pada akhirnya menemukan suatu penyelesaian.

C. Generic Structure Narrative Text
Setiap jenis teks bahasa Inggris (genre) memiliki struktur teks-nya sendiri-sendiri. Struktur dari Narrative Text terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Orientation
 Pada bagian Orientation atau pengenalan berisi tentang pengenalan tokoh dalam cerita serta waktu dan tempat kejadiannya.

2. Complication
Pada bagian Complication berisi tentang gambaran munculnya krisis atau masalah yang di alami oleh tokoh pada cerita tersebut yang harus dipecahkan.
 
3. Resolution
Pada bagian Resolution berisi tentang bagaiman tokoh dari cerita tersebut memecahkan masalah yang ada pada bagian Complication. Biasanya terdapat lebih dari satu Resolution untuk satu Complication.

Pada beberapa referensi tentang Narrative Text, terdapat tambahan generic structure pada Narrative Text, yaitu penambahan Coda setelah Resoultion. Jadi susunan Narrative text adalah Orientiation, Complication, Resolution dan Coda.

Coda adalah bagian terakhir dari structure Narrative Text yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

D. Ciri Kebahasan Narrative Text
Pada Narrative Text, terdapat beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
  • Mengunakan Action Verb dalam bentuk Past Tense. Misalnya : Climbed, Turned, Brought, dsb.
  • Menggunakan Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, hewan dan benda tertentu dalam cerita. Misalnya : the king, the queen, dsb.
  • Menggunakan Adjectives yang membentuk noun phrase. Misalnya : long black hair, two red apples, dsb.
  • Menggunakan Time Connectives dan Conjunctions untuk mengurutkan kejadian-kejadian. Misalnya : then, before, after, soon, dsb.
  • Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk menunjukkan lokasi kejadian atau peristiwa. Misalnya : here, in the mountain, happily ever after, dsb. 
E. Contoh Narrative Text
Banyak sudah contoh mengenai Narrative Text yang telah dibuat , anda bisa melihatnya di Cerita Rakyat Bahasa Inggris Se-Dunia. Tapi untuk lebih afdolnya, penulis hadirkan contoh Narrative Text sebagai berikut beserta contohnya.

1. Snow White

Orientation
 
Once upon a time there lived a little girl named Snow White. She lived with her Aunt and Uncle because her parents were dead.
(Suatu ketika, hiduplah seorang gadis bernama Snow White. Dia tinggal bersama paman dan bibinya, karena orangtuanya telah meninggal.)
Complication 1
 
One day she heard her Uncle and Aunt talking about leaving Snow White in the castle because they both wanted to go to America and they didn’t have enough money to take Snow White.
 
Snow White did not want her Uncle and Aunt to do this so she decided it would be best if she ran away. The next morning she ran away from home when her Aunt and Uncle were having breakfast. She ran away into the woods.
(Suatu hari dia mendengar paman dan bibinya berbicara tentang rencana meninggalkan istana karena mereka berdua ingin pergi ke Ameria dan mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membawa serta Snow White.)
(Snow White tidak ingin paman dan bibinya melakukan hal tersebut, sehingga dia memutuskan akan lebih baik jika dia pergi. Pagi harinya dia pergi dari rumah ketika paman dan bibi nya sedang sarapan. Dia lari ke dalam hutan.)
 
Resolution 1
 
Then she saw this little cottage. She knocked but no one answered so she went inside and fell asleep.
 

Meanwhile, the seven dwarfs were coming home from work. They went inside. There they found Snow White sleeping. Then Snow White woke up. She saw the dwarfs. The dwarfs said, “what is your name?” Snow White said, “My name is Snow White.”
 
Doc, one of the dwarfs, said, “If you wish, you may live here with us.” Snow White said, “Oh could I? Thank you.” Then Snow White told the dwarfs the whole story and finally Snow White and the 7 dwarfs lived happily ever after.

(Kemudian dia melihat gubuk kecil. Dia mengetuk pintu tetapi tidak ada yang menjawab sehingga dia masuk dan merasa ngantuk.)

(Sementara itu, tujuh kurcaci telah pulang dari pekerjaannya. Mereka masuk. Di sana mereka menemukan Snow White tertidur. Kemudian Snow White terbangun. Dia melihat kurcaci tersebut. Kurcaci tersebut berkata "Siapa nama kamu?" Snow White menjawab, "Nama saya Snow White.")

(Doc, salah satu dari kurcaci tersebut berkata, "Jika kamu mau, kamu bisa tinggal di sini bersama kami." Snow White berkata, "Oh, bolehkah? Terima kasih." Kemudian Snow White menceritakan semua kisahnya dan akhirnya Snow White dan 7 kurcaci hidup bahagian selamanya.)

2. Three Fishes

Orientation

Once, three fishes lived in a pond. One evening, some fishermen passed by the pond and saw the fishes. 'This pond is full of fish', they told each other excitedly. 'We have never fished here before. We must come back tomorrow morning with our nets and catch these fish!' Then the fishermen left.
 

(Suatu ketika, terdapatlah tiga ikan yang hidup di sebuah kolam. Di suatu sore, beberapa nelayan melewati kolam tersebut dan melihat ikan-ikan itu. "Kolam ini penuh dengan ikan", merka berbicara satu sama lian dengan bergairah. "Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya. Kita harus datang lagi besok pagi dengan jaring kita dan manangkap ikan-ikan ini!" Kemudian nelayan-nelayan tersebut pergi.)
 

Complication
When the eldest of the three fishes heard this, he was troubled. He called the other fishes together and said, 'Did you hear what the fishermen said? We must leave this pond at once. The fishermen will return tomorrow and kill us all!' The second of the three fishes agreed. 'You are right', he said. 'We must leave the pond.'

(Ketika ikan yang paling tua mendengar ini, dia gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain dan berkata, 'Apakah kamu dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus meninggalkan kolam ini. Nelayan itu akan kembali besok dan membunuh kita semua!' Ikan kedua setuju. 'Kamu benar', dia berkata. 'Kita harus meninggalkan kolam ini.')

But the youngest fish laughed. 'You are worrying without reason', he said. 'We have lived in this pond all our lives, and no fisherman has ever come here. Why should these men return? I am not going anywhere - my luck will keep me safe.'


(Tetapi ikan yang paling muda tertawa. 'Kamu cemas tanpa ada alasan', dia berkata. 'Kita telah tinggal di kolam ini semur hidup kita, dan tidak ada nelayan yang datang kesini. Kenapa harus orang-orang itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana - keberuntunganku akan menyelamatkan ku.')
 

Reslution
The eldest of the fishes left the pond that very evening with his entire family. The second fish saw the fishermen coming in the distance early next morning and left the pond at once with all his family. The third fish refused to leave even then.
 

(Ikan tertua meninggalkan kolam tersebut pada sora hari dengan seluruh keluarganya. Ikan kedua melihat nelayan datang di kejauhan pada pagi hari dan meninggalkan kolam tersebut dengan seluruh keluarganya. Ikan ketiga tetap menolak untuk pergi.)
 

The fishermen arrived and caught all the fish left in the pond. The third fish's luck did not help him - he too was caught and killed.
 

(Nelayan tersebut pun datang dan menangkap semua ikan yang tertinggal di kolam. Keberuntungan ikan ketiga tidak menyelamatkannya - dia juga tertangkap dan dibunuh.)
 

The fish who saw trouble ahead and acted before it arrived as well as the fish who acted as soon as it came both survived. But the fish who relied only on luck and did nothing at all died. So also in life.
 

Masuk dan Berkembangnya Agama serta Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia


















Masuk dan Berkembangnya Agama serta Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia - Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia melalui kontak perdagangan. Pada awalnya, orang-orang India bersikap aktif dalam perdagangan tersebut. 

Hal ini menurut Claudius Ptolomeus (Yunani) didorong oleh kekayaan Indonesia akan emas, perak, cengkeh, dan lada yang menarik para pedagang mancanegara. Hubungan perdagangan ini telah berlangsung sejak sekitar abad ke-5 M.

Khusus mengenai penyebaran hinduisme sebagai agama dijelaskan melalui banyak teori.

1. Teori brahmana

Teori ini dikemukakan oleh Van Leur yang berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh pendeta. Teori ini memiliki kelemahan, yaitu di India ada peraturan bahwa brahmana tidak boleh keluar dari negerinya. Jadi, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke Indonesia.

2. Teori ksatria

Teori ini dikemukakan oleh Majumdar, Moekrji, dan Nehru. Mereka berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh prajurit yang mengadakan ekspansi. Oleh sebab itu, teori ini sering pula disebut teori kolonisasi. Kelemahan teori ini adalah tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Indonesia pernah ditaklukkan India.

3. Teori waisya

Teori ini dikemukakan oleh Krom yang mengatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang, mengingat bahwa sejak tahun 500 SM, Nusantara telah menjadi jalur perdagangan antara India dan Cina. Dalam perjalanan perdagangan inilah diperkirakan para pedagang India itu singgah di Indonesia dan menyebarkan agama Hindu.

4. Teori sudra

Teori ini dikemukakan oleh banyak orang. Intinya adalah bahwa agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang datang di Nusantara untuk memperbaiki nasib.

5. Teori nasional

Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch yang mengatakan bahwa dalam proses penyebaran agama Hindu ini, bangsa Indonesia berperan sangat aktif. Setelah dinobatkan sebagai seorang Hindu, mereka kemudian giat menyebarkan agama Hindu dan segala aktivitasnya. Pendapatnya ini didasarkan pada temuan adanya unsur-unsur budaya India dalam budaya Indonesia. Menurutnya, pada masa itu telah terbentuk golongan cendekiawan yang disebut "Clerk". Proses akulturasi antara budaya Indonesia dan India disebutnya sebagai proses penyuburan.

Hal-hal yang dilakukan para brahmana di Indonesia dalam rangka penghinduan, antara lain,

a. Abhiseka, yaitu upacara penobatan raja,
b. Vratyastoma, yaitu upacara pencucian diri (pemberian kasta),
c. Kulapanjika, yaitu memberikan silsilah raja, dan
d. Castra, yaitu cara membuat mantra.

6. Teori arus balik

Menurut teori ini, bangsa Indonesia tidak hanya menerima pengetahuan agama dari orang-orang asing yang datang. Mereka juga aktif mencari ilmu agama di negeri orang dan menyebarkannya setelah kembali ke kampung halamannya.

Adapun teori mengenai perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha India di Asia, khususnya di Nusantara, sebagai berikut.

1. Kerajaan Kalingga di India pada abad ke-3 ditaklukkan Raja Ashoka dari Arya sehingga banyak warganya yang bermigrasi ke Indonesia.

2. Invasi (penguasaan) suku Khusana ke Indonesia menyebabkan banyak warganya yang bermigrasi ke Indonesia.

3. Coedes berpendapat bahwa kontak hinduisme ke Nusantara terjadi karena adanya larangan mencari emas ke Siberia oleh Kaisar Vespasianus. Oleh karena itu, para pedagang India mencari emas ke Swarnadwipa (Sumatra).

Bukti adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia sebagai berikut.

1. Adanya arca Buddha bergaya amarawati (gaya India Selatan) di Sempaga, Sulawesi Selatan, dan di Jember. Arca di Sempaga merupakan yang tertua. Selain itu, ditemukan pula arca bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan) dan Kota Bangun, Kutai.
2. Adanya prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan Tarumanegara.
3. Adanya penganut agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
4. Berkembangnya seni patung di Indonesia.
5. Penggunaan istilah warman sebagai nama raja seperti di India.
6. Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
7. Penggunaan bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
8. Adanya sistem kemaharajaan.
9. Adanya kitab-kitab sastra yang bercorak Hindu.

Penting Untuk Diketahui ;

Dalam perkembangannya, agama Hindu lebih banyak berpengaruh daripada agama Buddha. Bukti bahwa agama Hindu lebih dahulu masuk ke Indonesia adalah diketahui bahwa kerajaan tertua di Indonesia, Kutai, beragama Hindu. Kerajaan yang berdiri setelah itu pun, Tarumanegara, juga beragama Hindu. Adapun bukti bahwa Hindu lebih berpengaruh adalah adanya keterangan seorang musafir Cina bernama Fa Hsien yang mengatakan bahwa tidak banyak penganut Buddha di Ye-Po-Ti (Jawa). Musafir Cina ini datang di Jawa pada tahun 414 M.
 
Cc : http://www.sibarasok.com/2013/06/masuk-dan-berkembangnya-agama-serta.html