Kita hidup karena punya harapan, harapan itulah yang kita sebut
mimpi. Setiap orang punya harapan, kerana harapan itulah perjalanan
hidup yang tidak selalu menyenangkan bisa kita lewati. Karena harapan
itulah kita memiliki kekuatan untuk memperjuangkan sesuatu, walaupun
untuk memperjuangkan itu kta harus melewati keadaan yang kadang tidak
mengenakan dan meletihkan.
Seorang anak bersemangat mengisi
hari-harinya dengan bersekolah karena dia punya mimpi, sebuah mimpi yang
merupakan sebuah harapan, “suatu saat nanti aku akan lulus, melanjutkan
ke sekolah idamanku dan hidup layak dengan profesiku nantinya”.
Seseorang menjalani siang dengan bekerja keras, mau berlelah-lelah
karena dia punya harapan.”ketika malam nanti aku akan tidur dengan pulas
dan lelahku terobati”. Mimpi dan harapan yang tidak satupun dari kita
memilikinya adalah suatu urusan yang adadi masa depan. Namun, kadang
dalam memandangnya, membuatnya, kita terperangkap dengan cara pandang
masa kini. Pepatah bijak mengatakan “Hari esok itu berbeda dengan hari
ini”, orang-orang yang tidak memahami pepatah ini, memandang mimpi dan
harapannya dengan cara pandang dan keadaan saat ini menjadikan ia hanya
mampu memiliki mmpi-mimpi dan harapan-harapan kerdil dan terlalu
sederhana.
Karena orang deesa, maka ia tidak berani bermimpi
menjadi pengusaha kaya, pejabat, dokter, atau profesi bergengsi lainnya.
Kalau kita mau tahu, seorang Napoleon Bonaparte yang orang desa,
tentulah bukan karena kebetulan atau keajaiban ia bias menjadi seorang
panglima besar dan kaisar. Ia bias menjadi seperti itu karena awalnya ia
berani berfikir ke arah itu “kalau kau telah memikir kannya, berarti
sesuatu itu telah menjadi mungkin”
“Tidak semua orang punya mimpi hebat, berani menuangkannya”
Orang-orang
hebat benar-benar menjadi hebat karena jauh sebelum ia hebat ia punya
mimpi-mimpi hebat. Banyak dari kita yang ingin menjadi hebat dianjurkan
untuk terlebih dahulu berani berfikir adan bermimpi hebat. Namun,
bermimpi hebat saja tiadak cukup, mimpi-mimpi yang tidak dtuangkan atau
keseharian yang hanya hanyut dalam mimpi akan tidaklah membuah kan hasil
apa-apa.
Disinilah kita mengenal istilah “Berpikir global dan
tindakan lokal” yang oleh kebanyakan orang menerapkanya terbalik.
Berpikir global atau memiliki kesebangunan dengan visioner dapat di
tasik maknanya salah satunya.dengan memandang sesuatu misalnya mas
adepan tidak dengan kaca mata sempit hari ini dan keterbataan .kita
miliki sekarang, keluasan pengetahuan akan membantu kita untuk membuat
pikiran kita lebih terbuka sebagai prasyarat sebuah optimisme.
Bertindak
lokal salah satu maknanya adalah kita harus realistis pada kemampuan
kita, segala sesuatu apalagi sesuatu itu besar apalagi hebat dan tidak
serta merta terwujud begitu saja “Rome was not built in a day”, Roma
tidaklah dibangun dalam sehari, segalanya memrlukan proses. Sikap
menghargai proses inilah yang dimaksud bertindak lokal, mengerjakan
sesuatu mulai dari yang bisa dan terus meningkatkannya “starting by
doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are
doing the impossible”, mulailah melakukan dari apa yang kiata bisa,
lanjutkan dengan apa yang mungkin dan tanpa sadar kita telah melakukan
apa yang dulu kita anggap tidak mungkin.
Maka langkah awal untuk
mewujudkan mimpi-mimpi besar kita adalah dengan menuangkannya dalam
bentuk rencana-rencana hidup, seolah-olah sebuah peta masa depan atau
rancang biografi kita sendiri. Sudah menjadi rahasia orang-orang sukses
dan orang-orang hebat.
“Tidak semua orang yang menuangkannya, berani mengusahakannya”
Berani
bukan bisa, karena setiap orang yang berani memiliki peluang untuk bisa
tetapi orang yang bisa belum tentu ia berani, belum tentu ia berani.
Mimpi-mimpi
yang sudah dijabarkan dalam bentuk gagasan bagi sebagian orang tidak
mudah untuk dikerjakan dan diusahakan. Bagaimana seseorang mau
mengusahakan sesuatu, permasalahnya ini erat kaitannya antara motivasi
dan tujuan atau hasil. Berdasarkan sebuah penelitian di barat,
kurva motivasi terhadap tujuan, dalam hal ini harapan atau mimpi kita berbentuk parabola keatas.
“Tidak semua orang yang mengusakannya, berani bersungguh-sungguh”
Orang-orang
yang lolos hingga tahap ini masih dibayangi dengan tahapan selanjutnya,
kadang orang mengusakan sesuatu yang diimpikan hanya sekadarnya, ketika
dirinya merasa dirugikan atau hasil-hasil kecil yang dicapai ntidak
berarti, bisa-bisa ia jenuh, keluar keluhan dan keputusasaan dan upaya
menggapai mimpinya pun berhenti, selesai sampi situ.
Dalam
menguashakan sesuatu sekecil atau sebesar apapun itu, kita harus
menyadari dan memahami makna berproses. Dalam hal ini kesungguhan
amatlah diperlukan, diperjalanan memperjuangkan mimpi tidak selamnya
mulus bak jalan tol, kadang berliku kadang berlubang, kadang tersesat
yang jelas tidak mudah.
Karena tidak mudah inilah sukses, menggapai mimpi sendiri adalah hak-hak orang-orang pilihan.
“Tidak semua orang yang bersungguh-sungguh, tidak pernah menjumpai kegagalan”
Sukses
itu adalah sebuah titik kecil di puncak gunung kegagalan. Orang yang
sukses, orang berhasil mewujudkan mimpi besarnya bukanlah orang yang
selalu dimanjakan oleh keadaan dan tidak pernah menjumpai kegagalan.
Banyak orang sukses justru amat menghargai kegagalan, karena dari
kegagalan- kegagalan itulah ia belajar banyak hal.
Kegagalan adalah harga yang harus dibayar untuk kesuksesan yang ingin kita dapatkan.
“Tidak semua orang yang menjumpai kegagalan,berani bangkit darinya”
“tidak penting seberapa sering kita gagal, yang harus kta perhatikan bagaimana kita bangkit dari setiapnya”.
Kemauan
kita dan keberanian kita untuk bangkit dari kegagalan sebenarnya
sebenarnya bergantung seberapa penting nilai pencapaian mimpi dan tujuan
yang kita kejar bagi kita. Hambatan-hambatan berua kegagalan seberat
apapun tidak ada rasanya bisa bagi kita tujuan yang sedang kita upayakan
teramat penting.
“Tidak semua orang yang bangkit dari kegagalan, berani lebih baik”
Ketika
gagal dan mampu bangkit, menjadi suatu keharusan bagi kita untuk
mengambil pelajaran dari kegagalan kita agar kegagalan yang sama tidak
terulang lagi.
“Tidak semua orang yang menjadi lebih baik, tidak menjumpai kegagalan berikutnya”
Harga sebuah keberhasilan, semua pencapaian akan mimpi kita kadang tidak cukup hanya dibayar dengan sebuah kgagalan.
Tidak semua orang yang menjumpai dan bangkit dari kegagalan demi kegagalan, mencapai suksesnya
Sukses
hanyalah dimiliki ia yang tidak berhenti sekalipun dihadapkan pada
kegagalan sebanyak apapun. Orang yang mampu menmbus pintu-pintu
penghalang yang disebut kegagalan itu adalah ia yang memahami makna
kegagalan itu sendiri dengan benar, kegagalan adalah pelajaran,
kegagalan adalah sukses yang tertunda.
Ribuan bahkan jutaan
kegagalan yang kita hadapi bukan benar-benar kegagalan sepanjang kita
masih mau bangkit, kegagal benar-benar kegagalan kerika kita berhenti.
Sukses hanyalah milik orang yang tidak pernah berhenti, dan tidak pernah mau dihentikan oleh kegagalan.
“Tidak semua orang yang mencapai suksesnya, berani mempertahankan suksesnya”
Ketika
kiata mencapai sukses, menemukan impian kita bukan berati kita hidup
tanpa masalah. Masalah menimpa siapa saja, yang membedakan adalah mereka
jauh lebih siap menghadapi permasalahan yang bagi kebanyakan orang
mungkin dirasa berat, banyak pelajaran dari pengalaman dalam perjalan
mencapai sukses.
“Tidak semua orang yang mempertahankan suksesnya, berani membagi membagi sukses”
Sukses tak ubanya seperti keterpurukan, kedua0duanya adalah ujian yang mesti kita terima. Ia tidak boleh membuat kita lupa diri.
Membagi sukses dan mencapai kesuksesan sejati
Orang yang sukses adalah ia yang mencapai sukses dan mengajak sebanyak-banyknya orang untuk sukses.